Sabtu, 20 September 2014

KISAH MENGAPA TIDAK ADA HARIMAU DAN SINGA DI KALIMANTAN

Kisah Mengapa Tidak Ada Harimau Dan Gajah Di Kalimantan

Pada zaman dahulu kala,ada sebuah kisah yang terjadi antara Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera.
Di Pulau Sumatera dipimpin oleh Raja Singa,dan Panglimanya Harimau. Sedangkan di Pulau Kalimantan,dipimpin oleh Raja Sapi dan Panglimanya Kuda.
Suatu hari, di dalam Kerajaan Sumatera,
“bagaimana ini panglima,kita harus memperluas kekuasaan kita,Tanah Jawa telah kita kuasai,Papua,Bali,dan Sulawesi. Aku dengar di Pulau Kalimantan kekayaannya banyak sekali,hutannya pun masih asri,bagaimana panglima ?” ucap raja gajah
“bisa jadi itu raja, hamba lihat kekuatan Raja Sapi tidak terlalu besar,,, kita bisa menguasai dengan mudahh..”ucap Panglima Harimau.
Setelah perundingan kedua tetua kerajaan itu,rapat dewan pun diadakan untu menentukan serangan apa yang paling efektif untuk Pulau Kalimantan.
Perundingan berlangsung seru dan lambat,karena masing-masing anggota dewan memiliki strategi perang.
“kita kirimkan saja bom atom” kata kelinci
“kita kirimkan pasukan burung untuk menyerang di udara” kata burung nuri
“kita sebarkan bisa para ular!!!!” kata ular
“sudah,sudah,,,, cukup,ide kalian kurang efektif untuk serangan kali ini,,, Panglima Harimau,ayo,apa idemu?” kata Raja Singa menengahi perdebatan tersebut.
“begini raja, hamba mendapatkan ide,,,, bagaimana kalau, kita menguji dulu seberapa besar kekuatan dari Pulau Kalimantan,,,”
“hmm,,, mengapa kita harus menguji?, sedangkan kita tau kita lebih kuat dari Pulau Kalimantan!” kata babi hutan.
“begini kawan, bukan kita menyombongkan diri atas kehebatan kita dan merendahkan Pulau Kalimantan,tapi kita perlu tau seberapa besar kekuatan Pulau Kalimantan agar kita bisa menyusun strategi perang,mengetahui kelemahan musuh dan langsung menang!” kata Panglima Harimau sambil berdiri.
Prok.prok.prok....... semua hewan bersorai dan bertepuk tangan
“wah,wah,aku mempunyai seorang panglima yang sangat jenius!!!” puji Raja Singa
“baiklah panglima, aku akan mengirimkan surat melalui burung nuri,memberitahukan bahwa kita, Pulau Sumatera ingin menguasai Pulau Kalimantan, burung hantu???? Tolong tuliskan titah ku ini!”
Lalu bertitahlah raja kepada burung hantu,,, dituliskan burung hantu titah raja tersebut dia atas daun pisang, begini bunyi titahnya :










Dengan segala kehormatan dan kekuatan
Atas nama bangsa hewan kerajaan Pulau Sumatera,saya Raja Singa memberitahukan bahwa:
Untuk memperluas dan memperbanyak wilayah dan juga rakyat ku, aku mengingatkan kau Raja Sapi,bahwa aku akan mengambil alih kekuasaanmu atas Pulau Kalimantan.
Jika kamu setuju dengan jalan damai, biarkan kami datang pada esok pagi dan jamulah kami.
Jika kamu tidak setuju dengan jalan damai, balaslah surat ku ini. Tertanda,

Raja Singa.

Lalu dikirimlah surat tersebut ke Pulau Kalimantan melalui burung nuri.
“kukuuuurrr,,,ada surat untuk Raja Sapi,dari Raja Singa kami di Pulau Sumatera” kata burung nuri
“terima kasih nuri, dan silahkan beristirahat dulu” ucap Panglima Kuda.
“raja ku,, ada surat dari Raja Singa di Pulau Sumatera,ini...” Panglima Kuda pun menyerahkan surat itu kepada Raja Sapi.
Raja Sapi mulai membaca dan.....
“apa !!!!!!, panglima,cepat kumpulkan anggota dewan dan seluruh rakyat, kita dalam situasi darurat!” Raja Sapi kaget dan panik.
Tak lama kemudian,para rakyat dan dewan pun berkumpul di hadapan raja,mereka bertanya-tanya ada apakah gerangan yang terjadi.
Raja pun,mulai bicara,
“para rakyat ku,sungguh indah tempat tinggal kita ini,,,telah beribu-ribu tahun didiami oleh kita dan tak ada yang berani merebutnya, tapi sekarang,surat ini telah meresahkan hatiku...surat dari Raja Singa ini,mereka ingin menguasai hutan kita”
Tampak terlihat beberapa wajah muram dan sedih di antara rakyat Raja Sapi. Lalu kancil pun angkat bicara,
“raja ku,sudilah kiranya kami ingin mengetahui apa isi surat itu??, apakah Panglima Kuda bisa membacakannya???”
Panglima Kuda membacakannya dengan putus asa, semakin kata-kata itu dibacakan,maka semakin suram dan sedih lah hati para rakya,namun ada satu wajah yang sangat ceria , yaitu : KANCIL
“mengapa kau senyum-senyum begitu kancil??” raja pun heran
“hamba mempunyai ide raja ku,pihak raja singa hanya ingin mengetes kekuatan dari kerajaan kita ini, kita kirimkan saja surat balasannya”
“apa? Itu sama saja dengan bunuh diri,,kau tau bukan, rakyat ku tidak sebesar para rakyat di Pulau Sumatra, hewan di Pulau Sumatera itu besar-besar, tidak sebanding dengan kita,,,lebih baik kita tidak usah balas dan biarkan mereka menguasai tanah kita” raja pun putus asa.
“jangan raja,,,dengarlah dulu ide ku ini....”
Kancil pun berbicara panjang lebar dan sangat berapi-api,,,,seperti mau perang betulan saja,dan raja kagum dengan olah pikir kancil yang memang terkenal sangat cerdas ini.
“nah sekrang, kumpulkanlah semua bulu landak duri dan bungkus di dalam kotak,,dan aku perintahkan para sigung untuk kentut dan kumpulkan kentutnya di dalam kotak juga.” Kata kancil
Perintah itu segera dilaksanakan dan tidak berapa lama kemudian, jadilah paket tersebut, dipanggilah burung nuri untuk membawa surat balasan.
“nuri,bawalah surat balasan kami ini, kami tidak ingin tanah kami diambil” ucap Panglima Kuda.
Nuri pun terbang menuju kerajaan Sumatera,setelah sampai.
“kukurrrr,nuri membawa surat balasan dari Raja Sapi, ”
“terima kasih nuri,rupanya kerajaan kalimantan ingin jalan yang keras ya” ucap Panglima Harimau
“raja,hamba membawa syrat balasan dari kerajaan Kalimantan”
“kumpulkan para rakyat,agar kita bisa menyusun strategi,,hahahahaha!!!! Kalah kau kalimantan !”
Dikumpulkanlah lagi para rakyat dan raja pun mulai membuka bungkusan pertama....
“wah,, besar sekali bulu ini?? Bulu hewan apakah ini??? Tidak kusangka bulu hewan kalimantan sebesar ini.,,,tajam-tajam dan keras....panglima ???!!! bagaimana ini?? Bulunya saja sudah seperti ini besarnya,,bagaiman dengan hewannya????” raja pun panik
“tenang raja, mungkin hewannya itu satu saja,gampang untuk ditaklukkan”
Lalu dibukalah kembali bungkusan kedua,,,,dan.
Busssshhhhhhhhhhhhhh....................................
Bau kentut sigung bertebaran di ruang udara kerajaan,secepat kilat masing-masing rakyat menyelamatkan diri,karena tidak bisa bernafas. Setelah beberapa jam kemudian, baunya pun hilang dan raja bangun dari pingsannya.
“panglima !,kita batalkan saja penyerangan ini,aku takut dan aku mengaku kalah dari kerajaan Kalimantan ”

1 komentar:

  1. Dikalimantan juga tidak ada (paling tidak datasampai ini) diketahui tentang keberadaan kuda

    BalasHapus